Pemain Real Madrid & Barcelona Jadi Bermusuhan

Xabi Alonso tegaskan Real Madrid tak mencari-cari alasan hanya karena tersingkir di Liga Champions.

Gelandang Real Madrid Xabi Alonso seharusnya tidak tersingkir di Liga Champions. Bahkan ia menuding wasit turut membantu mengantarkan Barcelona ke final Liga Champions untuk kedua kalinya selama tiga musim berturut-turut.

Barca memastikan lolos ke final setelah bermain imbang 1-1 melawan Madrid pada semi-final kedua di Camp Nou, Rabu (4/5) dinihari WIB. Mereka menyingkirkan rival bebuyutannya setelah menang agregat 3-1.

Meski laga tidak penuh kontroversi seperti pertemuan pertama di Santiago Bernabeu, namun Xabi menilai beberapa keputusan wasit tetap merugikan Madrid. Terutama setelah gol Gonzalo Higuain dianulir oleh wasit. Xabi membantah bila Madrid hanya sekadar mencari alasan atas kegagalan tersebut.

"Mungkin kedengarannya seperti itu. Tapi kami memang merasa dirugikan. Kami bisa menguasai permainan, bahkan termasuk di pertandingan pertama. Hanya hasilnya memang kurang bagus bagi kami," kata Xabi.

Ditambahkan oleh mantan gelandang Liverpool ini, akibat kepemimpinan wasit yang buruk hubungan mereka dengan pemain Barca menjadi renggang. Bahkan mereka menjadi bermusuhan. Apalagi, bek sayap Marcelo beberapa kali mendapat ucapan rasisme dari Sergio Busquets.

"Hubungan dengan pemain Barca menjadi rusak. Tak ada lagi yang perlu disampaikan. Itu sudah jelas. Saya tidak tahu bagaimana perasaan dia yang sedih [karena ucapan rasis]. Anda bisa menanyakannya pada dia," ungkap Xabi.

1 komentar:

  1. wah parah nih busquets main bola kok pake acara rasis. semakin tercoreng aja nih permainan sportif dalam sepak bola..

    BalasHapus